Jumat, 10 Juli 2015

Sedikit catatan pada seminar wanda anyar yang diselengarakan oleh HIMAKA ISBI Bandung pada Tanggal 16 April 2015



Key note speaker:   Asep Solihin S.kar .M.M  (dosen jurusan karawitan ISBI Bandung)
Pada tahap pembukaan seminar wanda anyar yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Karawitan dalam acara P#KAS 9, Beliau memaparkan tentang seputar istilah wanda anyar. menurutnya wanda anyar memiliki arti wanda: raut wajah, dan anyar: baru. Menurut Asep solihin wanda anyar bisa terus Berjaya pada saat itu karena adanya beberapa factor yaitu :
1.      Masih banyak elemen pendukung pada saat itu
2.      Masih banyak khalayak pengguna karya-karya tersebut
3.      Masih banyak media pendukung seperti radio
4.      Gencarnya pembinaan dan pendidikan seni karawitan yang di selelnggarakan
5.      Masih kurangnya hiburan pada saat itu
Pertanyaan yang muncul dari key note speaker adalah bagaimanakah wanda anyar itu sebearnya ?apakah wanda anyar itu khusus untuk karya mang koko? atau jika lagu lagu kawih di garap dengan sesuatu yang baru di sebut juga wanda anyar ?. itu adalah sedikit pembukaan dari key note speaker yang di paparkan pada awal seminar berlangsung .

Pembicara pertama :   Kos Warnika , (ketua taman grup karawitan ganda mekar)
Pada sesi pertama seminar wanda anyar ini kos warnika lebih membahas tentang ganda mekar dan riwayat Koko Koswara atau mang koko, beliau banyak mengungkapkan tengtang perkembangan ganda mekar merupakan perkembangan karawitan karya dari mang Koko.  Ganda mekar merupakan salah satu organisasi kesenian yang didirikan oleh mang Koko pada tahun 1950 yang pada mulanya  diberi nama ”Kiliningan ganda mekar“, namun namanya pun mengalami pergantian seiring dengan bergantinya pimpinan nama kliningan ganda mekar berubah menjadi palataran karawitan ganda mekar dan sekarang berubah lagi menjadi taman karawitan ganda mekar.
Ganda mekar hingga sekarang masih aktif di dalam mengisi acara-acara atau kegiatan kesenian yang diadakan oleh pemerintah atau swasta misalnya mengisi siaran secara rutin di RRI Bandung, aktif juga di dalam kegiatan-kegiatan seni yang di adakan oleh pihak swasta seperti pentas-pentas pertunjukan di hotel dan gedung-gedung seni pertunjukan.
Menurut Kos warnika, karya mang Koko itu bukan hanya digunakan untuk ganda mekar saja, tetapi dibuat juga beberapa kelompok sekar seperti : Taman Cangkurileung, Taman bincarung, Taman setiaputra, dan gamelan munding laya.
Kos warnika mengatakan bahwa salah satu sifat yang sangat istimewa dari mang Koko selain kreatvitasnya, beliau sangat bijak mengahadapi persoalan-persoalan yang dihadapi di dalam proses kreatif nya, mang Koko hanya menjawab segala bentuk kritikan terhadap dirinya dengan sebuah karya. Contoh lagu yang sering dinyanyikan dalam menanggapi persoalan-persoalan kesenian pada saat itu adalah lagu SEMPAL GUYON .
Selain aktif di dunia musik karawitan, ganda mekar aktif di dalam pergelaran teater musical atau gending karesmen, banyak pertunjukan-pertunjkan gending karesmennya seperti : si kabayan , si kabayan jeung raja jimbul,  pnggeran jayakarta, aki nini balantrang, nyai dasimah, ruhak padjajaran, dan bapa satar  .
Berdasarkan karya-karya dari kreativitas mang Koko, pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1971 melalui departemen pendidikan dan kebudayaan memberikan penghargaan piagam wijayakusumah sebagai “Pembaharu dalam bidang Karawitan Sunda“ hal demikianlah yang pada akhirnya masyarakat meberikan istilah “wanda anyar  kepada setiap karya-karya mang Koko , hali ini untuk membedakan karya karya seni sebelumnya. Meskipun wanda anyar ditujukan kepada karya-karya mang Koko, tetapi mang Koko di dalam setiap pergelarannya tidak pernah menyebut dengan istilah wanda anyar tetapi  menyebutnya dengan nama “ Kawih Mang Kokoan “ .

Pembicara  kedua : Tardi Ruswandi S.kar . M.sn  (dosen jurusan karawitan ISBI Bandung)
  Pada  sesi kedua ini beliau memberikan pengertian wanda anyar yaitu wanda anyar secara etimologis terdiri dari dua kata yaitu wanda dan anyar. Wanda adalah raut wajah dan keadaan tubuh seseorang, dan anyar adalah baru. Apabila istilah wanda anyar tersebut di hubungkan dengan istilah wanda pada karya Man Koko adalah sesuatu yang kurang relefan. Oleh karena itu wanda anyar pada karya Mang Koko lebih diartikan warna atau kreasi. Jadi istilah wanda anyar yang digunakan pada karya Mang Koko pemahamannya lebih mengarah kepada warna baru atau kreasi baru.
Secara faktual menurut Tardi ruswandi, pengunaan istilah wanda anyar lebih ke fokus garap gamelannya. sedangkan pada garap vokal tidak mengarah pada istilah wanda anyar, melainkan hanya menggunakan istilah kawih saja. Hal demikian di indikasikan dari pernyataan Mang Koko ketika mengajar di Koneservatori Karawitan bandung dan menjadi dosen ASTI Bandung, istilah wanda anyar hanya digunakan didalam pelajaraan gamelan saja. Seperti pelajaraan gamelan dasar, gamelan tradisi dan gamelan wanda anyar. jadi penamaan wanda anyar pada saat itu berfungsi sebagai pembeda pelajaaran gamelan pada saat itu.
Pada perkembangan selanjutnya, istilah wanda anyar yang semula milik mang Koko setelah ia wafat menjadi milik masyarakat, jadi untuk membedakan garapan wanda anyar garapan mang Koko dan garapan wanda anyar seniman lainnya kalau masih ingin di gunakan, bisa dilengkapi dengan nama Kreator di belakangnya seperti wanda anyar mang Koko, wanda anyar Nano s, wanda anyar Muhamad yusuf wiradiredja d.l.l . demikian pula wanda anyar yang semula di artikan warna baru atau kreasi baru bisa saja pengertiannya bermacam-macam sesuai dengan konteks karyanya.

Pembicara ketiga  Lili Suparli M.sn (dosen jurusan karawitan ISBI Bandung)
Pembicara ketiga ini lili suparli memberi judul pembicaraanya dengan nama “beberapa catatan tentang wanda anyar“ . beliau memberi nama ini karena menurutnya belum melakukan penelitian secara khusus tentang wanda anyar dan lili suparli bukan orang yang menempatkan diri sebagai praktisi wanda anyar. oleh karena itu menurut beliau pemahaman-pemahamannya terhadap wanda anyar hanya berupa catatan hasil pengamatannya, beliau berani menyampaikan catatan tersebut atas dasar rasa memiliki terhadap salah satu kekayaan Karawitan Sunda yaitu wanda anyar.
Menurut lili suparli wanda anyar dapat dipahami dari berbagai prespektif, sehingga banyak mengandung polemic dan kerancuan di dalam memahaminya, semntara itu wanda anyar saat ini digunakan sebagai materi pembelajaran bahkan mEnjadi salah satu minat utama tugas akhir penyajian karya seni di ISBI Bandung. lili supali mengatakan bahwa seharusnya ketika wanda anyar menjadi di jadikan pembelajaraan maka wanda anyar  bukan masalah kepraktisian saja tetapi telah menjadi bagian dari keilmuan, yang semestinya terhindar dari kerancuan dalam memahaminya .
Di dalam perjalannanya pemahaman wanda anyar terlalu sempit dipandang oleh pengajar wanda anyar.  karena gaya mang koko tidak hanya lagu mang Koko saja, tapi karya karya murid muridnya juga  banyak seperti Nano s, Atang warsita, dan Yoyo risma, hal demikian yang menyebabkan materi pembelajaraan di SMKN 10 DAN ISBI Bandung selanjutnya tidak hanya mempelajari lagu lagu mang Koko saja  tetapi mempelajari lagu karya yang lainnya .
Berdasarkan pengamatan lili suparli, kata kata istilah yang digunakan didalam menamai wujud Estetika kesenian terdiri atas tiga kategori yaitu :
1.      Kata kata, istilah atau nama yang memiliki pengertian harviah dan berkaitan langsung
2.      Kata kata, istilah atau nama yang memiliki pengertian harviah tetapi tidak berkaitan dengan estetikanya .
3.      Kata kata, istilah atau nama yang tidak memiliki pengertian harviah .
Jadi menurut lili suparli wanda anyar termasuk kedalam istilah kategori kedua yaitu memiliki pengertian harviah tetapi tidak berkaitan langsung dengan estetikanya .
Dari catatan lili suparli wanda anyar memiliki ciri ciri khusus yaitu
1.      Kesatuan antara unsur sekar dan unsur gending
2.      Unsur sekal memiliki nada, ritme, tempo, irama bahkan dinamika diperketat
3.      Unsur gending biasanya disajikan pada perangkat gamelan pelog atau salendro adalah berbentuk melodi khusus
4.      Struktur penyajian diperketat
5.      Laras yang digunakan salendro, madenda, pelog
6.      Tingkat embat biasanya satu wilet dan embat dua wilet

PERKEMBANGAN FUNGSI TAROMPET PADA PENCAK KAWIH

Pencak silat adalah jenis bela diri yang  berakar dari budaya melayu khususnya di  Indonesia. Beberapa suku di daerah di Indonesia seperti Minang, Sunda, Bali dan Jawa memiliki aliran pencak silat yang  kaya akan  pembendaharaan jurus-jurus pencak silat . Salah satu keunikan pencak silat selain memiliki jurus-jurus yang mematikan, beladiri ini memiliki hubungan dengan keindahan gerak misalnya di Sunda, jurus pencak silat ini di gunakan sebagai dasar dari ibing penca .kesenian ibing pencak atau lebih ikenal dengan istilah kendang pencak  yaitu suatu kesenian yang terdiri dari dua bagian pokok seni, pertama seni gending dan seni tari ( ibing) disebut penca silat yaitu seni beladiri khas sunda. Kesenian kendang pencak adalah pagelaran gabungan antara seni gending dan seni gerak itu, kedua seni ini tidak bisa di pisahkan, karena senikendang penca hanya ada di tatar sunda.  Istilah kendang pencak kemungkinan gabungan dari pencak silat yang di iringi kendang, maka di sebut kendang penca ( iwan natapradja, 2003 : 183) . Ensemble kendang pencak itu terdiri dari dua buah kendang , empat buah kulanter , satu buah kempul atau goong kecil dan tarompet .
Kesenian Kendang pencak tumbuh dan berkembang di seluruh daerah di Jawa Barat .Belum diketahui dari sejak kapan kesenian ini hidup di masyarakat.Kendang pencakini  terus mengalami perkembangan ,  seperti yang telah dikemukakan oleh AtikSsoepandi yang dikutip oleh Syahroni ( 1996 : 48 ) perkembangan dibagi menjadi dua yaitu :
“ Perkembangan yang bersifat vertical dan horizontal.  Perkembangan horizontal adalah perkembangan yang sifatnya memperluas daerah penyebaran, memperbesar frekuensi pementasan, dan memperbanyak materi sajian atau memperbanyak repertoar lagu sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan vertical adalah perkembangan yang meningkatkan mutu kesenian tersebut .
Salah satu perkembangan yang dialami oleh kesenian kendang pencak yaitu adanya kesenian penca kawih . kesenian ini adalah hasil kreativitas seniman kendang pencak di Bandung sekitar tahun 80an. Pencak kawih ini adalah salah satu kesnian yang berakar dari kendang pencak ,namun memiliki penambahan unsur musikal dan adanya beberapa perkembangan fungsi alat musik, untuk lebih lengkapnya akan di ulas pada bagian pembahasan .
Ketika telah mengetahui salah satu jenis kesenian  yang ada di Jawa Barat yaitu pencak kawih, semoga akan lebih kenal dengan segala bagian-bagian yang ada dalam kesenian tersebut ,misalnya mengetahui peranan dan fungsi waditra-waditra pengiringnya . Sehingga pada akhirnya kita sebagai generasi pewaris kesenian nenek moyang , dapat menjaga dan mengembangkannya demi keberlangsungan dan kehidupan kesenian tersebut .
Pencak kawih adalah jenis kesenian yang dikategorikan dalam karawitan sekar gending .sekar adalah vokal atau seni suara yang diwujudkan melalui suara manusia.dan gending adalah bunyi yang dibawakan oleh bunyi waditra  ( Pandi , 2009 : 11) .Secara istilah kesenian ini teridiri dari dua kata yaitu pencak dan kawih, yang dimaksud dengan pencak adalah kesenian kendang pencak. Menurut gending raspuji  (2011:92)  Kendang penca adaah ensambel pengiring ibing penca yang terdiri atasa dua buah kendang besar dan dua buah kendang kecil ( kulanter) yang bertugas mengisi gerak dan mengatur tempo, sebuah tarompet sebagai pembawa melodi dan sebuah gong kecil sebagai pengatur irama dan penegas tesis lagu. Jenis pukulan kendang yang tidak bisa di pisahkan dari jenis irama pada dasranya ada empat yaitu tepak dua, tepak tilu, golempang, padungdung .  Kawih adalah istilah popular dari sekar tandak atau didalam istilah asing sering disebut rhythmical song yaitu lagu yang mempunyai irama atau ketukan yang tetap (Iwan natapradja 2003 :72 ) . jadi bisa disimpulkan bahwa pencak kawih adalah kedang penca yang diringi oleh kawih yang irama patokan lagunya terdapat pada kempul serta dibangun oleh irama dua buah kendang dan melodinya teradapat pada vocal dan tarompet .
            Kesenian pencak kawih sudah ada dari akhir tahun 80an menurut Nana suryana (73) salah seorang pemain tarompet yang masih aktif dalam aktifitas seni  di Bandung.  Kesenian ini semakin digemari masyarakat ketika grup Dharma Saputra pimpinan Muchtar D.S mengeluarkan kaset pita album penca kawih yang diproduseri oleh Suara parahyangan (SP) records, Asmara Reccords, Ratna records d.l.l . Salah satu album yang paling terkenal di waktu itu adalah album kagoda dengan juru kawih Yoyoh Suprihatin dan juru Tarompet Muchtar D.S .
Pencak kawih ini tidak menghilangkan unsur-unsur waditra yang ada pada kendang pencak. Sebagaimana yang telah dipaparkan, bahwa kendang pencak terdiri dari dua buah kendang ( anak dan indung ), empat buah kulanter, satu buah kempul dan juga tarompet .kendang disini memiliki berbagai fungsi yaitu Anggeran wiletan, Anceran  wiletan, Amardawa lagu, Arkuh lagu ,Adumanis lagu ( soepandi 1978 : 21 ) sedangkan penegasnya ada di kempul. pembawa melodi lagu adalah vokal dengan tarompet . waditra yang  menjadi kekhasan dalam penca kawih adalah tarompet .
Tarompet merupakan sebuah alat tiup dalam kehidupan kesenian di Jawa Barat. Tarompet yang ada di Jawa Barat dijadikan waditra dalam berbagai macam seni pertunjukan yang  hidup dan berkembng di masyarakat seperti kendang pencak, reog, reak, sisingaan, kuda renggong  dan sebagainya. Tarompet memiliki berbagai bentuk baik dari lubang nadanya, surupannya dan model gaya bentuk tarompet itu sendiri .
Ditinjau dari segi bahasanya tarompet sama dengan terompet yaitu salah satu alat bunyi-bunyian yang  cara memainkannya di tiup. Tarompet penca terbuat dari kayu yang lurus , berongga dan meiliki lubang nada, dan ujung pada bagian bawahnya berebentuk corong yang berguna untuk memperkeras suara yang keluar. Sedangkan pada bagian atasanya terdapat tempurung kelapa yang bentuknya  menyerupai bulan sabit yang berguna untuk menahan kedua belah pipi. Sebagai sumber bunyinya menggunakan empet yang terbuat dari daun kelapa yang sudah kering. Alat musik demikian  dalam istilah instrumental disebut aerophone. Tarompet termasuk ke dalam aerophone karena cara menggunakannya ditiup .
Tarompet memiliki banyak keunikan didalam permainanya sehingga ada beberapa tehnik yang harus dikuasai oleh setiap pemain tarompet misalnya :
a.       Latihan dasar
Teknik ini bisa dilakukan dengn cara menghapalkan penjarian laras yang ada dalam tarompet seperti penjarian laras salendro, degung, dan madenda .
b.      Sikap bermain
Dalam  tehnik ini, duduk sila dan memegang tarompet dengan senyaman mungkin , merupakan sikap bermain yang baik dalam memainkan tarompet.
c.       Penguasaan macam macam tiupan
Tehnik ini terbagi menjadi tiga jenis bagian, yaitu tiupan pelan, sedang dan kencang .tiupan ini tergantung dengan kebutuhan nada yang dinginkan jika menginkan nada tinggi maka harus menggunakan tiupan kencang . Jika tiupan sedang , maka nada yang keluar tidak terlalu kencang dan pelan. Untk memnggunakan nada yang rendah bisa menggunakan juga tiupan sedang, tetapi tiupan pelan lebih digunakan untuk keperluan ornamentasi .di dalam tehnik tiupan ini posisi bibir di letakan pada bagian atasa  dari tempurung ( batok kelapa ) tepat di tengah tengah, tehnik meniup jauh berbeda dengan posisi bibir saat meniup suling. Latihan meniup sangat penting untuk melatih kejelasan nada dari hasil tiupan yang bulat dan bersih .
d.      Penguasaan macam macam tengkepan
Teknik tengkepan terbagi menjadi dua jenis  yaitu ,Tengkepan murni yang dilakukan dengan cara menutup dan membuka jari jemari dilakukan secara penuh tanpa ada sebuah bagian lubang kecil yang tidak tertutup . Tengkepan palingan adalah tengkepan dengan cara ada beberapa jari yang secara di sengaja ditutup atau di buk untuk mendapatkan nada nada hiasan dengan penempatan jarinya tidak sepenuhnya, hal ini diseuaikan dengan kebutuhannya.

e.       Latihan pernapasan
Didalam bermain tarompet pernapasan merupakan suatu hal yang penting, yaitu untuk mengatur panjang pendeknya nada dalam sebuah lagu. Dengan demikina diperlukan latihan latihan pernapasan  sepertiLatihan pernapasan dada, tehnik ini adalah cara pernapasan yang melibatkan otot antara tulang rusuk. Ada juga lathan yang mengunakan atau melibatkan otot diafragma yaitu pernapasan perut .Kedua tehnik ini berfungsi untuk mengkontrol dan membantu tehnik tiupan.
Tarompet memiliki beberapa ornamentasi yang berguna untuk memeperindah permainan , mau digunakan didalam kendang pencak ataupun pencak kawih , oranamentasi tersebut diantaranya seperti
a.      Ngalamus
Ngalamus adalah  tehnik meniup dengan panjang dan tidak putus-putus.
b.      Ombak
Ombak adalah tiupan dengan cara hembusan yang sedang .
c.       Borobot
Borobot adalah oranamentasi dengan cara  menggerakan jari telunjuk dan jari tengah di bantu dengan kelingking.
d.      Totot 
Totot adalah ornamentasi berbentuk getaran pendek pada nada yang di bunyikan . 
e.      Gelik
Gelik adalah hiasan yang biasa dibuat dalam akhir lagu atau akhir kalimat lagu.
f.        Heas
Heas adalah ornamentasi dalam bentuk ombak yang agak panjang .
Tarompet merupakan waditra yang suaranya sangat khas dan identik dengan kesenian penca kawih .tarompet ini secara umum berfungsi sebagai pembawa dan pemberi suasana musical . peran tarompet tidak bisa dipisahkan dengan kawih pada kesenian ini, dua unsur ini saling berkaitan dan saling mengisi pada setiap sajiannya .
Selain berfungsi sebagai pemberi rasa musical pada kesenian penca kawih tarompet memiliki perkembangan fungsi .seperti halnya dalam kendang penca tarompet berfungsi sebagai pembawa melodi utama karena kendang penca adalah jenis karawitan gending atau instrumentalia . Dalam penca kawih tarompet mengalami perkembangan fungsi selain menjadi pembawa melodi juga memiliki fungsi seperti halnya suling di dalam tembang sunda cianjuran , yaitu sebagai :
a.      Pengisi mleodi gelenyu yang menjadi jembatan atau transisi antar bait lagu atau antara kalimat lagu
b.      Pemberian nada awal pada frase lagu, awal sekwen lagu atau awal kalimat lagu.
c.       Pemberian nada akhir pada akhir lagu atau kalimat lagu.
d.      Penghiasa aluan suara juru kawih
e.      Pemberi variasi lagu yang senantiasa memainkan melodi dengan kontur melodi yang melilit melodi vocal
f.        Pemberi pengarahan terhadap sekaran terutama nada yang akan dilalui oleh juru kawih .
Pekembangan fungsi tersebut dapat di dengarkan dalam  contoh  sajian pencak kawih garapan grup Dharma saputra dengan pemain tarompet Muchtar D.S dan juru kawih Yoyoh suprihatin.  Dapat di analisis bahwa tarompet fungsinya menjadi seperti yang telah di paparkan dalam beberapa poin perkembangan fungsi.
Setelah mengetahui perjalan kesenian Kendang pencak, berkat proses kreativitas dari seniman-seniman di Bandung dapat disimpulkan bahwa dalam melahirkan pencak kawih itu terdapat perkembangan fungsi dari waditra  pengiring keseniannya, misalnya pada kendang yang semulanya hanya sebagai pengisi aksentuasi gerak ibing penca dalam penca kawih kendang ini menjadi balungan gending lagu, atau sebagaimana pendapat atik soepandi  kendang berfungsi sebagai Anggeran wiletan, Anceran  wiletan, Amardawa lagu, Arkuh lagu, Adumanis lagu. Tarompet pun mengalami banyak perkembangan fungsinya karena tugasnya tidak hanya sebagai pembawa melodi saja ketika masuk unsur vokal pada pencak kawih ini. Waditra tiup ini menjadi lebih banyak tugas nya di dalam pencak kawih .
Perkembangan fungsi tarompet ini adalah hasil kreatif seniman yang berupaya untuk menjaga dan melestarikan kesenian kendang pencak agar tidak punah seiring dengan perkembangan zaman .
Daftar pustaka
Darsono, Yoyon .1986 .Pendokumentasian tekhnik memainkan tarompet lubang tujuh pada kendang penca (skripsi ). ASTI Bandung
Haryana, Nunung .1998. tarompet sisingaan ,suatu tinjauan deskriftif (skripsi ). STSI Bandung .
Ardjo, Irawati Durban . 2011. “ 200  tahun seni di bandung” pusbitari press : Bandung .
Natapradja, Iwan .2003 . “sekar gending”  PT Karya Cipta Lestari : Bandung . 
Upandi , Pandi . 2009 .“ Metode pembelajaran kliningan (kawih dan gending pirigannya )”: STSI PRESS






Tarompet pencak sebagai gambaran kecil dari tubuh manusia



 

Akhir dekade ini masyarakat dunia dihebohkan oleh penemuan suara mirip sangkakala yang terdengar di langit Amerika, Inggris, Kanada, Dan sejumlah negara di Eropa.Fenomena ini sangat mengegerkan masyarakat di wilayah tersebut.Menurut beberapa masyarakat yang kebetulan mendengarkan suara aneh tersebut, mereka merasa heran dan kaget bahkan ada yang merasa sangat ketakutan ketika suara tersebut muncul dibalik langit.Entah apakah suara yang muncul itu?apakah benar suara terompet sangkakala atau suara  lain yang menjadi fenomena alam?. 

Suara yang sangat mengejutkan beberapa warga dunia tersebut, belum dipastikan benar-benar suara mirip sangkakala, seperti yang dilansir oleh liputan6.Com (01/05/2015) bahwasetelah kejadian tersebut muncul di beberapa bagian dunia, banyak spekulasi-spekulasi yang muncul dari berbagai kalangan, ada yang menyatakan bahwa suara itu adalah sesuatu yang ilmiah karena adanya pergeseran lempengan tektonik, ada juga yang menuduh bahwa suara itu adalah efek senjata pengendali cuaca AS dari fasilitas High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP), hingga ada sesuatu pernyataan yang  tidak masuk akal bahwa suara itu adalah suara alien. Namun yang sangat membuat masyarakat dunia terkejut, ada beberapa pendapat bahwa suara itu merupakan suara sangkakala pertanda dunia ini akan berakhir atau kiamat, seperti yang dijelaskan kitab suci sejumlah agama.

Dalam agama islam disebutkan bahwa sangkakala adalah as-Shur. Secara bahasa as-Shur Berarti tanduk. Sedangkan menurut istilah Syariat yang dimaksud as-Shur adalah sangkakala yang sangat besar yang akan ditiup malaikat yang bertugas untuk meniupnya (syarh lum’atul I’tiqad, Iman Ibnu Utsaiman, hlm 14). Sebagaimana dalam beberapa dalil menunjukan bahwa sangkakala yang ditiupkan bentuknya seperti terompet  (Ustadz Ammi Nur Baits, Dewan pembina konsultasi syariah.com).      
Jika berbicara mengenai terompet dalam dunia seni Karawitan Sunda,terompet sering dilapalkanatau diucapkan dengan istilah tarompet yaitu alat musik yang memainkannyadengan  cara ditiup (aerophone).Tarompet tersebut dalam perkembangan kesenian di Jawa Barat sering digunakan dalam berbagai jenis kesenian seperti kendang pencak, reog, reak, sisinggan, kuda renggong dan lain-lain. Tarompet  terbuat dari kayu yang lurus sekitar 40 Cm, kayu lurus ini berongga dan memiliki tujuh lubang nada atau dikenal dengan istilah suling, ujung pada bagian bawahnya berbentuk corong yang berguna untuk memperkeras suara yang keluar, bagian ini bernama lawong. Sedangkan pada bagian atasanya terdapat tempurung kelapa yang bentuknya menyerupai bulan sabit yang berguna untuk menahan kedua belah pipi, penahan ini menyatu dengan leher tarompet atau palet.Sebagai sumber bunyinya menggunakan empet yang terbuat dari daun kelapa yang sudah kering.jadi tarompet memiliki beberapa bagian utama yaitu empet, palet, suling, lawong.
Istilah tarompet berasal dari permainan empet.Empet adalah suara yang ditimbulkan dari potongan lembar daun kelapa yang telah kering yang cara pembuatannya dilipat sebanyak enam lembar ,dimana ditengahnya ada bagian rongga yang terbuat dari bulu ayam atau bebek, lalu di ikat menggunakan benang (Kubarsah 1989 : 46). Tentang istilah tarompetHaryana mengartikannya berdasarkan suku kata tarompet tersebut dalam aksara jawa hanacarakadatasawalapajayanyamagaba yaitu ta berarti tujuh, menunjukkantujuh hari dalam seminggu, ro asal kata dari ra yang berarti empat, menunjukkan arah mata angin yaitu timur, barat, selatan, utara.sedangkanpet berasal dari kata pa yang berarti satu. Bila dijumlahkan antara tujuh ditambah empat sama dengan sebelas, lalu sebelas di tambah satu sama dengan dua belas, menunjukkan dua belas bulan dalam setahun .maka dari itu tarompet adalah alat musik tiup yang kaya akan makna nilai filosofis dalam namanya.(Haryana  1998:3)
Selain makna dari namanya tarompet memiliki filosofi yang sangat istimewa dalam bagian bagian tarompetnya.Dari yang paling atas, sumber bunyinya berasal dari empet yang terbuat dari daun kelapa.Mengapa empet ini harus terbuat dari daun kelapa? Memang alasan orang tua dulu memilih empet menggunakan daun kelapa belum bisa diketahui secara pasti apa tujuannya menggunakan daun kelapa? Namun jika perhatikan, daun kelapa adalah bagian dari  salah satu pohon yang memiliki manfaat dari dari akar hingga bagian yang paling atas.  Bahkan jika sudah jatuh dari pohonnya pun bagian  daun ini masih bisa menjadi manfaat, dari akarnya saja dapat digunakan sebagai obat-obatan, batang dari pohonnya bisa digunakan sebagai tihang untunk rumah,  buahnya sudah jelas banyak memiliki manfat, bahkan kelapa yang sudah tua dan jatuh kebawah pun akan tumbuh lagi menjadi tunas pohon yang baru, daunnya bisa digunakan sebagai cangkang atau bungkus kupat, dan dari bagian daun yang sudah mengeringnya bisa digunakan sebagai bahan untuk membuat sapu lidi. Itulah sebagian contoh dari manfaat pohon kelapa.Maka jika di perhatikan mengapa orang tua kita dulu membuat empet dari daun kelapa yaitu selain daun yang bisa dibuat untuk mengeluarkan bunyi yang bagus mungkin karena kearifan orang tua kita dulu yaitu jika hendak membuat sesuatu yang bermanfaat maka buatlah dari sesuatu yang bermanfaat juga.
Empet ini seperti halnya otak manusia, dalam anatomi tubuh otak ini berada paling atas.Empet adalah kehendak yang keluar dalam tarompet, jika kualitas empet bagus maka suara yang keluar dalam tarompetpun bagus, maka sebaliknya jika kualitas empet kurang baik maka tarompet akan mengeluarkan suara yang kurang baik, oleh karena itu tarompet dituntut harus menggunakan empet dengan kualitas yang paling baik.
Begitupun dengan otak manusia, segala hasil dari pemikiran manusia berdampak terhadap perilakunya. Jika otak selalu berpikir negative, maka perilaku yang dilakukan oleh manusia cenderung berdampak kurang baik juga, sehingga jiga otak kita menggunakan cara berpikir yang positive,maka perilaku pun cenderung akan melakukan hal-hal yang baik. Maka pergunakanlah otak kita untuk selalu berfikir positive, sehingga ketika terhindar dari segala bentuk pemikiran negative yang akan memperburuk perilaku kita.
Bagian kedua dari tarompet yaitu palet, palet atau leher ini berada di atas untuk menyimpan batang empet agar menghasilkan suara yang cocok. Jika dilihat dalam anatomi tubuh manusia, di dalam  leher terdapat tenggorokan. Tenggorokan manusia adalah area tubuh dimana mulut, rongga, hidung, kerongkongan, dan trakea semua bertemu di leher.          Fungsi utama tenggorokan yaitu sebagai jalur yang menghubungkan mulut, hidung, kerongkongan dan trakea. Hal ini memainkan peran penting dalam pencernaan dan memastikan bahwa makanan memasuki esofagus bukan trakea.Mungkin Sama halnya dengan tarompet, palet berfungsi sebagai jalur yang mengubungkan menuju bagian suling atau bagian tarompet yang memiliki rongga nada.
Setelah bagian empet dan palet, yang menarik dari tarompet ini adalah suling atau badan tarompet, suling ini memiliki tujuh lubang yang berguna untuk menghasilkan nada yang dimiliki oleh tarompet.Dalam menghasilkan nada-nadanya dibutuhkan teknik penjarian yang berfungsi menutup-buka ketujuh lubang tersebut sehingga menghasilkan nada yang indah yang dimiliki oleh tarompet.
Tujuh lubang nada ini berperan penting dalam teknik penjarian tarompet, seperti halnya dengan tujuh hari yang harus dilalui oleh manusia. Dalam hari-hari tersebut manusia akan mengalami dinamika hidup yang berliku-liku, namun liku kehidupan itu tergantung kita memainkannya dan menanggapinya, jika kita memiliki cara dan teknik dalam mengahadapi liku kehidupan, misalnya dengan tanggung jawab serta konsistensi perilaku yang baik maka hasil dari liku-liku kehidupan akan berbuah sebagai suatu pengalaman yang indah dan bermanfaat.
Sebagai bagian paling bawah dari tarompet,lawong yang berbentuk corong ini berfungsi sebagai pengeras suara, juga sebagai  penyempurna suara. Lawong ini berada di posisi bawah, Dalam tubuh manusia posisi ini adalah kaki, fungsi kaki adalah untuk berjalan. Demikian dengan lawong, suara tarompet akan berjalan dengan sempurna karena adanya lawong tersebut.
Dalam kondisi utuh tarompet memiliki jumlah sembilan lubang seperti yang ada dalam tubuh manusia. Lubang tersebut memiliki fungsi dan peran yang penting dalam kehidupan manusia, sama halnya dengan tarompet, setiap lubangnya memiliki peran dan fungsinya masing-masing.
Jadi jika dilihat dari bentuknya, tarompet ini adalah gambaran dari  bagian tubuh manusia, empet seperti otak, palet adalah lehernya, suling sebagai badan, dan lawong adalah kakinya. Tarompet mengajarkan tentang bagaimana cara menggunakan bagian-bagian tubuh kita agar menjadi sesuatu yang berguna sebagaimana mestinya.
Terkadang nilai-nilai yang terdapat dalam suatu alat musik, sering dilupakan  maknanya. Jika kita megamati dan menggalinya lebih dalam, alat musik memiliki nilai-nilai sebagai pelajaran untuk kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat.