Pencak silat adalah jenis bela diri yang berakar dari budaya melayu khususnya di Indonesia. Beberapa suku di daerah di
Indonesia seperti Minang, Sunda, Bali dan Jawa memiliki aliran pencak silat
yang kaya akan pembendaharaan jurus-jurus pencak silat .
Salah satu keunikan pencak silat selain memiliki jurus-jurus yang mematikan,
beladiri ini memiliki hubungan dengan keindahan gerak misalnya di Sunda, jurus
pencak silat ini di gunakan sebagai dasar dari ibing penca .kesenian ibing
pencak atau lebih ikenal dengan istilah kendang pencak yaitu suatu kesenian yang terdiri dari dua
bagian pokok seni, pertama seni gending dan seni tari ( ibing) disebut penca
silat yaitu seni beladiri khas sunda. Kesenian kendang pencak adalah pagelaran
gabungan antara seni gending dan seni gerak itu, kedua seni ini tidak bisa di
pisahkan, karena senikendang penca hanya ada di tatar sunda. Istilah kendang pencak kemungkinan gabungan
dari pencak silat yang di iringi kendang, maka di sebut kendang penca ( iwan
natapradja, 2003 : 183) . Ensemble kendang pencak itu terdiri dari dua buah
kendang , empat buah kulanter , satu buah kempul atau goong kecil dan tarompet
.
Kesenian Kendang pencak tumbuh dan berkembang di
seluruh daerah di Jawa Barat .Belum diketahui dari sejak kapan kesenian ini
hidup di masyarakat.Kendang pencakini terus mengalami perkembangan , seperti yang telah dikemukakan oleh AtikSsoepandi
yang dikutip oleh Syahroni ( 1996 : 48 ) perkembangan dibagi menjadi dua yaitu
:
“ Perkembangan yang bersifat
vertical dan horizontal. Perkembangan
horizontal adalah perkembangan yang sifatnya memperluas daerah penyebaran,
memperbesar frekuensi pementasan, dan memperbanyak materi sajian atau
memperbanyak repertoar lagu sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan
vertical adalah perkembangan yang meningkatkan mutu kesenian tersebut .
Salah satu perkembangan yang dialami oleh kesenian
kendang pencak yaitu adanya kesenian penca kawih . kesenian ini adalah hasil
kreativitas seniman kendang pencak di Bandung sekitar tahun 80an. Pencak kawih
ini adalah salah satu kesnian yang berakar dari kendang pencak ,namun memiliki
penambahan unsur musikal dan adanya beberapa perkembangan fungsi alat musik,
untuk lebih lengkapnya akan di ulas pada bagian pembahasan .
Ketika telah mengetahui salah satu jenis
kesenian yang ada di Jawa Barat yaitu
pencak kawih, semoga akan lebih kenal dengan segala bagian-bagian yang ada
dalam kesenian tersebut ,misalnya mengetahui peranan dan fungsi waditra-waditra
pengiringnya . Sehingga pada akhirnya kita sebagai generasi pewaris kesenian
nenek moyang , dapat menjaga dan mengembangkannya demi keberlangsungan dan
kehidupan kesenian tersebut .
Pencak kawih adalah jenis kesenian yang
dikategorikan dalam karawitan sekar gending .sekar adalah vokal atau seni suara
yang diwujudkan melalui suara manusia.dan gending adalah bunyi yang dibawakan
oleh bunyi waditra ( Pandi , 2009 : 11)
.Secara istilah kesenian ini teridiri dari dua kata yaitu pencak dan kawih,
yang dimaksud dengan pencak adalah kesenian kendang pencak. Menurut gending
raspuji (2011:92) Kendang penca adaah ensambel pengiring ibing
penca yang terdiri atasa dua buah kendang besar dan dua buah kendang kecil (
kulanter) yang bertugas mengisi gerak dan mengatur tempo, sebuah tarompet
sebagai pembawa melodi dan sebuah gong kecil sebagai pengatur irama dan penegas
tesis lagu. Jenis pukulan kendang yang tidak bisa di pisahkan dari jenis irama
pada dasranya ada empat yaitu tepak dua, tepak tilu, golempang, padungdung
. Kawih adalah istilah popular dari
sekar tandak atau didalam istilah asing sering disebut rhythmical song yaitu
lagu yang mempunyai irama atau ketukan yang tetap (Iwan natapradja 2003 :72 ) .
jadi bisa disimpulkan bahwa pencak kawih adalah kedang penca yang diringi oleh
kawih yang irama patokan lagunya terdapat pada kempul serta dibangun oleh irama
dua buah kendang dan melodinya teradapat pada vocal dan tarompet .
Kesenian pencak kawih sudah ada dari
akhir tahun 80an menurut Nana suryana (73) salah seorang pemain tarompet yang
masih aktif dalam aktifitas seni di
Bandung. Kesenian ini semakin digemari
masyarakat ketika grup Dharma Saputra pimpinan Muchtar D.S mengeluarkan kaset
pita album penca kawih yang diproduseri oleh Suara parahyangan (SP) records,
Asmara Reccords, Ratna records d.l.l . Salah satu album yang paling terkenal di
waktu itu adalah album kagoda dengan juru kawih Yoyoh Suprihatin dan juru
Tarompet Muchtar D.S .
Pencak kawih ini tidak menghilangkan unsur-unsur
waditra yang ada pada kendang pencak. Sebagaimana yang telah dipaparkan, bahwa
kendang pencak terdiri dari dua buah kendang ( anak dan indung ), empat buah
kulanter, satu buah kempul dan juga tarompet .kendang disini memiliki berbagai
fungsi yaitu Anggeran wiletan, Anceran
wiletan, Amardawa lagu, Arkuh lagu ,Adumanis lagu ( soepandi 1978 : 21 )
sedangkan penegasnya ada di kempul. pembawa melodi lagu adalah vokal dengan
tarompet . waditra yang menjadi kekhasan
dalam penca kawih adalah tarompet .
Tarompet merupakan sebuah alat tiup dalam kehidupan
kesenian di Jawa Barat. Tarompet yang ada di Jawa Barat dijadikan waditra dalam
berbagai macam seni pertunjukan yang
hidup dan berkembng di masyarakat seperti kendang pencak, reog, reak,
sisingaan, kuda renggong dan sebagainya.
Tarompet memiliki berbagai bentuk baik dari lubang nadanya, surupannya dan
model gaya bentuk tarompet itu sendiri .
Ditinjau dari segi bahasanya tarompet sama dengan
terompet yaitu salah satu alat bunyi-bunyian yang cara memainkannya di tiup. Tarompet penca
terbuat dari kayu yang lurus , berongga dan meiliki lubang nada, dan ujung pada
bagian bawahnya berebentuk corong yang berguna untuk memperkeras suara yang
keluar. Sedangkan pada bagian atasanya terdapat tempurung kelapa yang
bentuknya menyerupai bulan sabit yang berguna
untuk menahan kedua belah pipi. Sebagai sumber bunyinya menggunakan empet yang
terbuat dari daun kelapa yang sudah kering. Alat musik demikian dalam istilah instrumental disebut aerophone.
Tarompet termasuk ke dalam aerophone karena cara menggunakannya ditiup .
Tarompet memiliki banyak keunikan didalam
permainanya sehingga ada beberapa tehnik yang harus dikuasai oleh setiap pemain
tarompet misalnya :
a. Latihan
dasar
Teknik ini bisa dilakukan dengn cara menghapalkan
penjarian laras yang ada dalam tarompet seperti penjarian laras salendro,
degung, dan madenda .
b. Sikap
bermain
Dalam tehnik
ini, duduk sila dan memegang tarompet dengan senyaman mungkin , merupakan sikap
bermain yang baik dalam memainkan tarompet.
c. Penguasaan
macam macam tiupan
Tehnik ini terbagi menjadi tiga jenis bagian, yaitu
tiupan pelan, sedang dan kencang .tiupan ini tergantung dengan kebutuhan nada
yang dinginkan jika menginkan nada tinggi maka harus menggunakan tiupan kencang
. Jika tiupan sedang , maka nada yang keluar tidak terlalu kencang dan pelan.
Untk memnggunakan nada yang rendah bisa menggunakan juga tiupan sedang, tetapi
tiupan pelan lebih digunakan untuk keperluan ornamentasi .di dalam tehnik tiupan
ini posisi bibir di letakan pada bagian atasa
dari tempurung ( batok kelapa ) tepat di tengah tengah, tehnik meniup
jauh berbeda dengan posisi bibir saat meniup suling. Latihan meniup sangat
penting untuk melatih kejelasan nada dari hasil tiupan yang bulat dan bersih .
d. Penguasaan
macam macam tengkepan
Teknik
tengkepan terbagi menjadi dua jenis
yaitu ,Tengkepan murni yang dilakukan dengan cara menutup dan membuka
jari jemari dilakukan secara penuh tanpa ada sebuah bagian lubang kecil yang
tidak tertutup . Tengkepan palingan adalah tengkepan dengan cara ada beberapa
jari yang secara di sengaja ditutup atau di buk untuk mendapatkan nada nada
hiasan dengan penempatan jarinya tidak sepenuhnya, hal ini diseuaikan dengan
kebutuhannya.
e. Latihan
pernapasan
Didalam bermain tarompet pernapasan merupakan suatu
hal yang penting, yaitu untuk mengatur panjang pendeknya nada dalam sebuah
lagu. Dengan demikina diperlukan latihan latihan pernapasan sepertiLatihan pernapasan dada, tehnik ini
adalah cara pernapasan yang melibatkan otot antara tulang rusuk. Ada juga
lathan yang mengunakan atau melibatkan otot diafragma yaitu pernapasan perut
.Kedua tehnik ini berfungsi untuk mengkontrol dan membantu tehnik tiupan.
Tarompet memiliki beberapa ornamentasi yang berguna
untuk memeperindah permainan , mau digunakan didalam kendang pencak ataupun
pencak kawih , oranamentasi tersebut diantaranya seperti
a. Ngalamus
Ngalamus
adalah tehnik meniup dengan panjang dan
tidak putus-putus.
b. Ombak
Ombak
adalah tiupan dengan cara hembusan yang sedang .
c. Borobot
Borobot
adalah oranamentasi dengan cara
menggerakan jari telunjuk dan jari tengah di bantu dengan kelingking.
d. Totot
Totot
adalah ornamentasi berbentuk getaran pendek pada nada yang di bunyikan .
e. Gelik
Gelik
adalah hiasan yang biasa dibuat dalam akhir lagu atau akhir kalimat lagu.
f.
Heas
Heas
adalah ornamentasi dalam bentuk ombak yang agak panjang .
Tarompet merupakan waditra yang suaranya sangat khas
dan identik dengan kesenian penca kawih .tarompet ini secara umum berfungsi
sebagai pembawa dan pemberi suasana musical . peran tarompet tidak bisa
dipisahkan dengan kawih pada kesenian ini, dua unsur ini saling berkaitan dan
saling mengisi pada setiap sajiannya .
Selain berfungsi sebagai pemberi rasa musical pada
kesenian penca kawih tarompet memiliki perkembangan fungsi .seperti halnya
dalam kendang penca tarompet berfungsi sebagai pembawa melodi utama karena
kendang penca adalah jenis karawitan gending atau instrumentalia . Dalam penca
kawih tarompet mengalami perkembangan fungsi selain menjadi pembawa melodi juga
memiliki fungsi seperti halnya suling di dalam tembang sunda cianjuran , yaitu
sebagai :
a. Pengisi
mleodi gelenyu yang menjadi jembatan atau transisi antar bait lagu atau antara
kalimat lagu
b. Pemberian
nada awal pada frase lagu, awal sekwen lagu atau awal kalimat lagu.
c. Pemberian
nada akhir pada akhir lagu atau kalimat lagu.
d. Penghiasa
aluan suara juru kawih
e. Pemberi
variasi lagu yang senantiasa memainkan melodi dengan kontur melodi yang melilit
melodi vocal
f.
Pemberi pengarahan
terhadap sekaran terutama nada yang akan dilalui oleh juru kawih .
Pekembangan fungsi tersebut dapat di dengarkan
dalam contoh sajian pencak kawih garapan grup Dharma
saputra dengan pemain tarompet Muchtar D.S dan juru kawih Yoyoh suprihatin. Dapat di analisis bahwa tarompet fungsinya
menjadi seperti yang telah di paparkan dalam beberapa poin perkembangan fungsi.
Setelah mengetahui perjalan kesenian Kendang pencak, berkat proses kreativitas dari seniman-seniman di Bandung dapat disimpulkan
bahwa dalam melahirkan pencak kawih itu terdapat perkembangan fungsi dari
waditra pengiring keseniannya, misalnya
pada kendang yang semulanya hanya sebagai pengisi aksentuasi gerak ibing penca
dalam penca kawih kendang ini menjadi balungan gending lagu, atau sebagaimana
pendapat atik soepandi kendang berfungsi
sebagai Anggeran wiletan, Anceran
wiletan, Amardawa lagu, Arkuh lagu, Adumanis lagu. Tarompet pun
mengalami banyak perkembangan fungsinya karena tugasnya tidak hanya sebagai
pembawa melodi saja ketika masuk unsur vokal pada pencak kawih ini. Waditra
tiup ini menjadi lebih banyak tugas nya di dalam pencak kawih .
Perkembangan fungsi tarompet ini adalah hasil
kreatif seniman yang berupaya untuk menjaga dan melestarikan kesenian kendang
pencak agar tidak punah seiring dengan perkembangan zaman .
Daftar
pustaka
Darsono,
Yoyon .1986 .Pendokumentasian tekhnik
memainkan tarompet lubang tujuh pada kendang penca (skripsi ). ASTI Bandung
Haryana,
Nunung .1998. tarompet sisingaan ,suatu
tinjauan deskriftif (skripsi ). STSI Bandung .
Ardjo, Irawati
Durban . 2011. “ 200 tahun seni di bandung” pusbitari press :
Bandung .
Natapradja, Iwan
.2003 . “sekar gending” PT Karya Cipta Lestari : Bandung .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar