Key
note speaker: Asep Solihin S.kar
.M.M (dosen jurusan karawitan ISBI Bandung)
Pada tahap pembukaan seminar wanda anyar yang
diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Karawitan dalam acara P#KAS 9, Beliau
memaparkan tentang seputar istilah wanda anyar. menurutnya wanda anyar
memiliki arti wanda: raut wajah, dan anyar: baru. Menurut Asep solihin wanda
anyar bisa terus Berjaya pada saat itu karena adanya beberapa factor yaitu :
1. Masih
banyak elemen pendukung pada saat itu
2. Masih
banyak khalayak pengguna karya-karya tersebut
3. Masih
banyak media pendukung seperti radio
4. Gencarnya
pembinaan dan pendidikan seni karawitan yang di selelnggarakan
5. Masih
kurangnya hiburan pada saat itu
Pertanyaan
yang muncul dari key note speaker adalah bagaimanakah wanda anyar itu sebearnya
?apakah wanda anyar itu khusus untuk karya mang koko? atau jika lagu lagu
kawih di garap dengan sesuatu yang baru di sebut juga wanda anyar ?. itu
adalah sedikit pembukaan dari key note speaker yang di paparkan pada awal
seminar berlangsung .
Pembicara
pertama : Kos Warnika , (ketua taman
grup karawitan ganda mekar)
Pada sesi pertama seminar wanda anyar ini kos
warnika lebih membahas tentang ganda mekar dan riwayat Koko Koswara atau mang
koko, beliau banyak mengungkapkan tengtang perkembangan ganda mekar merupakan
perkembangan karawitan karya dari mang Koko.
Ganda mekar merupakan salah satu organisasi kesenian yang didirikan oleh
mang Koko pada tahun 1950 yang pada mulanya
diberi nama ”Kiliningan ganda mekar“, namun namanya pun mengalami
pergantian seiring dengan bergantinya pimpinan nama kliningan ganda mekar
berubah menjadi palataran karawitan ganda mekar dan sekarang berubah lagi
menjadi taman karawitan ganda mekar.
Ganda mekar hingga sekarang masih aktif di dalam
mengisi acara-acara atau kegiatan kesenian yang diadakan oleh pemerintah atau
swasta misalnya mengisi siaran secara rutin di RRI Bandung, aktif juga di dalam
kegiatan-kegiatan seni yang di adakan oleh pihak swasta seperti pentas-pentas
pertunjukan di hotel dan gedung-gedung seni pertunjukan.
Menurut Kos warnika, karya mang Koko itu bukan
hanya digunakan untuk ganda mekar saja, tetapi dibuat juga beberapa kelompok
sekar seperti : Taman Cangkurileung, Taman bincarung, Taman setiaputra, dan
gamelan munding laya.
Kos warnika mengatakan bahwa salah satu sifat yang
sangat istimewa dari mang Koko selain kreatvitasnya, beliau sangat bijak
mengahadapi persoalan-persoalan yang dihadapi di dalam proses kreatif nya,
mang Koko hanya menjawab segala bentuk kritikan terhadap dirinya dengan sebuah
karya. Contoh lagu yang sering dinyanyikan dalam menanggapi
persoalan-persoalan kesenian pada saat itu adalah lagu SEMPAL GUYON .
Selain aktif di dunia musik karawitan, ganda mekar
aktif di dalam pergelaran teater musical atau gending karesmen, banyak pertunjukan-pertunjkan
gending karesmennya seperti : si kabayan
, si kabayan jeung raja jimbul, pnggeran
jayakarta, aki nini balantrang, nyai dasimah, ruhak padjajaran, dan bapa
satar .
Berdasarkan karya-karya dari kreativitas mang Koko,
pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1971 melalui departemen pendidikan dan
kebudayaan memberikan penghargaan piagam wijayakusumah sebagai “Pembaharu
dalam bidang Karawitan Sunda“ hal demikianlah yang pada akhirnya masyarakat
meberikan istilah “wanda anyar kepada setiap karya-karya mang Koko , hali
ini untuk membedakan karya karya seni sebelumnya. Meskipun wanda anyar
ditujukan kepada karya-karya mang Koko, tetapi mang Koko di dalam setiap
pergelarannya tidak pernah menyebut dengan istilah wanda anyar tetapi menyebutnya dengan nama “ Kawih Mang Kokoan “
.
Pembicara
kedua : Tardi Ruswandi S.kar . M.sn (dosen jurusan karawitan ISBI Bandung)
Pada sesi
kedua ini beliau memberikan pengertian wanda anyar yaitu wanda anyar secara
etimologis terdiri dari dua kata yaitu wanda dan anyar. Wanda adalah raut wajah
dan keadaan tubuh seseorang, dan anyar adalah baru. Apabila istilah wanda anyar
tersebut di hubungkan dengan istilah wanda pada karya Man Koko adalah sesuatu
yang kurang relefan. Oleh karena itu wanda anyar pada karya Mang Koko lebih
diartikan warna atau kreasi. Jadi istilah wanda anyar yang digunakan pada
karya Mang Koko pemahamannya lebih mengarah kepada warna baru atau kreasi baru.
Secara faktual menurut Tardi ruswandi, pengunaan
istilah wanda anyar lebih ke fokus garap gamelannya. sedangkan pada garap
vokal tidak mengarah pada istilah wanda anyar, melainkan hanya menggunakan istilah
kawih saja. Hal demikian di indikasikan dari pernyataan Mang Koko ketika
mengajar di Koneservatori Karawitan bandung dan menjadi dosen ASTI Bandung,
istilah wanda anyar hanya digunakan didalam pelajaraan gamelan saja. Seperti
pelajaraan gamelan dasar, gamelan tradisi dan gamelan wanda anyar. jadi
penamaan wanda anyar pada saat itu berfungsi sebagai pembeda pelajaaran gamelan
pada saat itu.
Pada perkembangan selanjutnya, istilah wanda anyar
yang semula milik mang Koko setelah ia wafat menjadi milik masyarakat, jadi
untuk membedakan garapan wanda anyar garapan mang Koko dan garapan wanda anyar
seniman lainnya kalau masih ingin di gunakan, bisa dilengkapi dengan nama Kreator di belakangnya seperti wanda anyar mang Koko, wanda anyar Nano s,
wanda anyar Muhamad yusuf wiradiredja d.l.l . demikian pula wanda anyar yang
semula di artikan warna baru atau kreasi baru bisa saja pengertiannya
bermacam-macam sesuai dengan konteks karyanya.
Pembicara
ketiga Lili Suparli M.sn (dosen jurusan karawitan ISBI Bandung)
Pembicara ketiga ini lili suparli memberi judul
pembicaraanya dengan nama “beberapa catatan tentang wanda anyar“ . beliau
memberi nama ini karena menurutnya belum melakukan penelitian secara khusus
tentang wanda anyar dan lili suparli bukan orang yang menempatkan diri sebagai
praktisi wanda anyar. oleh karena itu menurut beliau pemahaman-pemahamannya
terhadap wanda anyar hanya berupa catatan hasil pengamatannya, beliau berani
menyampaikan catatan tersebut atas dasar rasa memiliki terhadap salah satu kekayaan Karawitan Sunda yaitu wanda anyar.
Menurut lili suparli wanda anyar dapat dipahami dari
berbagai prespektif, sehingga banyak mengandung polemic dan kerancuan di dalam
memahaminya, semntara itu wanda anyar saat ini digunakan sebagai materi
pembelajaran bahkan mEnjadi salah satu minat utama tugas akhir penyajian karya
seni di ISBI Bandung. lili supali mengatakan bahwa seharusnya ketika wanda
anyar menjadi di jadikan pembelajaraan maka wanda anyar bukan masalah kepraktisian saja tetapi telah
menjadi bagian dari keilmuan, yang semestinya terhindar dari kerancuan dalam
memahaminya .
Di dalam perjalannanya pemahaman wanda anyar terlalu
sempit dipandang oleh pengajar wanda anyar.
karena gaya mang koko tidak hanya lagu mang Koko saja, tapi karya karya
murid muridnya juga banyak seperti Nano s, Atang warsita, dan Yoyo risma, hal demikian yang menyebabkan materi
pembelajaraan di SMKN 10 DAN ISBI Bandung selanjutnya tidak hanya mempelajari
lagu lagu mang Koko saja tetapi
mempelajari lagu karya yang lainnya .
Berdasarkan
pengamatan lili suparli, kata kata istilah yang digunakan didalam menamai wujud
Estetika kesenian terdiri atas tiga kategori yaitu :
1. Kata
kata, istilah atau nama yang memiliki pengertian harviah dan berkaitan langsung
2. Kata
kata, istilah atau nama yang memiliki pengertian harviah tetapi tidak berkaitan
dengan estetikanya .
3. Kata
kata, istilah atau nama yang tidak memiliki pengertian harviah .
Jadi
menurut lili suparli wanda anyar termasuk kedalam istilah kategori kedua yaitu
memiliki pengertian harviah tetapi tidak berkaitan langsung dengan estetikanya
.
Dari
catatan lili suparli wanda anyar memiliki ciri ciri khusus yaitu
1. Kesatuan
antara unsur sekar dan unsur gending
2. Unsur
sekal memiliki nada, ritme, tempo, irama bahkan dinamika diperketat
3. Unsur
gending biasanya disajikan pada perangkat gamelan pelog atau salendro adalah
berbentuk melodi khusus
4. Struktur
penyajian diperketat
5. Laras
yang digunakan salendro, madenda, pelog
6. Tingkat
embat biasanya satu wilet dan embat dua wilet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar